Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Baharkam Polri kini didukung alutsista baru sebanyak 23 unit yang terdiri dari kapal, pesawat serta helikopter. Armada tersebut diharapkan bisa menekan kejahatan di wilayah perbatasan Indonesia.
“Korps Polairud bisa survive selama 68 tahun. Tidak hanya sekedar bertahan tapi juga bermanfaat bagi masyarakat. Peran di cross border membantu memberantas illegal fishing, smuggling, penyelundupan, human trafficking, serta kejahatan umum konvensional seperti perompakan,” ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di dermaga Markas Baharkam Polair Polri, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, sebagaimana dilansir dari laman Berita Satu, Senin (3/12).
Kapolri secara simbolis meresmikan alutista baru berupa satu unit kapal patroli lepas pantai, lima unit kapal patroli cepat, 15 unit kapal pemburu cepat, satu pesawat CN, dan satu helikopter Bell.
Tito menyebutkan, Polairud memiliki keunggulan dari segi peralatan dan alutsista untuk menjangkau wilayah NKRI.
Menurut Tito, penyelundupan senjata, terutama di garis pantai timur pulau Sumatera dan Sulawesi serta terorisme di perbatasan menjadi tantangan bagi korps Polairud. “Perlu memberdayakan masyarakat bahari (nelayan) untuk mencegah hal itu,” jelas Tito.
Selain itu, Kapolri meminta Polairud menjaga konservasi biota laut perairan Indonesia.
Dia juga memuji Polairud sebagai salah satu institusi yang berperan dalam membantu logistik saat bencana alam. “Saat gempa bumi di Lombok dan Sulawesi Tengah Polairud turut membantu mendistribusikan bantuan logistik, bahkan membantu pasokan air bersih dengan mengubah air laut menjadi air tawar,” jelasnya.
Editor: ()
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.