Trump Tidak Percaya Laporan Intelijen Terkait Ancaman Dunia, militer.or.id – Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin dianggap merendahkan badan Intelijen AS. Hal tersebut dikarenakan Trump tidak percaya dengan laporan ancaman dunia (World Thread Assessment Report) dari intelijen yang dipaparkan di depan Senat. Pada akun twitternya Trump menulis, Amerika Serikat harus berhati-hati dengan Iran. Hal tersebut merujuk pada ketidakpercayaannya jika Iran tidak memproduksi senjata nuklir.
“Hati-hati dengan Iran karena sumber bahaya dan konflik. Mereka menguji roket minggu lalu. Mungkin Badan Intelijen harus kembali bersekolah,” cuitnya, dikutip dari BBC News pada Kamis (31/1/2019).
Sedangkan dalam laporan intelijen disebutkan, Iran yang selama ini dirasa menjadi ancaman besar bagi AS, ternyata tidak sedang memproduksi senjata nuklir. Dan dari laporan yang sama memberikan gambaran mengenai Korea Utara (Korut) terkait penyimpanan senjata pemusnah massal dari uranium.
Seperti diketahui, Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran pada tahun lalu. Sedangkan di pertengahan tahun bertemu dengan Kim Jong-Un untuk membahas denuklirisasi Semenanjung Korea. Trump sering mengklaim keberhasilan negoisasi dengan Jong-Un, serta menyatakan telah mengakhiri ancaman nuklir Korea Utara. Namun laporan intelijen Selasa kemarin membantah dua klain Trump tersebut, terkait denuklirisasi Korut dan mengalahkan ISIS.
Dalam cuitan lain, Trump menulis bahwa badan intelijen terlalu naif dan pasif melihat ancaman Iran. Hal ini karena ia menilai Iran sebagai negara pembuat ulah.
Demikian yang dapat militer.or.id laporkan.