30 Juli 2017
Sosok pesawat tempur F-16 block 72, pesawat yang ditawarkan adalah untuk pembentukan skuadron tempur baru sesuai Renstra TNI AU 2015-2019, bukan untuk pengganti F-5 yang sudah diputuskan Sukhoi Su-35. (image : Lockheed Martin)
Pesawat tempur keluaran Lockheed Martin, yaitu F-16 Block 72 memang belum secara resmi diluncurkan kepada publik. Namun Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia lewat Pusat Kebudayaan Amerika Serikat yaitu @america, memperkenalkannya secara langsung kepada masyarakat Indonesia lewat simulator F-16.
Simulator F-16 ini memungkinkan masyarakat untuk merasakan langsung bagaimana kecanggihan pesawat generasi terbaru dari F-16 dan mengoperasikannya. Pengunjung @america pun sangat antusias mencoba simulator ini.
F-16 Block 70/72 Next Generation Avionics (image : LockheedMartin)
TNI AU juga merupakan salah satu negara pengguna pesawat tempur F-16, meskipun yang dimiliki Indonesia saat ini adalah versi pendahulunya. Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan, mengungkapkan pihaknya dengan senang hati menawarkan F-16 Block 72 kepada Angkatan Udara Indonesia.
“Kami akan dengan sangat senang menawarkan (menjual) F-16 kepada Indonesia. Apalagi pihak Indonesia sendiri sudah menerbangkan dan mengoperasikan F-16 jenis-jenis versi awal,” kata Joseph di @america, Pasific Place, Jakarta Pusat, Sabtu (29/7).
F-16 Block 70/72 Additional Operational Capabilities (image : LockheedMartin)
Pihak Lockheed Martin melalui Vice President-nya, Randy Howard, menuturkan salah satu fitur baru yang ada dalam F-16 Block 72 ini adalah radarnya.
“Radar yang didapatkan dari M35 dan disertakan di F-16 dan terbukti aerodinamisnya, terus teknologinya adalah teknologi terbaru,” ujar Randy.
Sementara itu, pilot pesawat tempur kenamaan Indonesia, Eris ‘Mustang’ Heryanto menuturkan TNI AU saat ini memiliki pesawat tempur F-16 Block 52 yang juga baru saja diberikan Amerika Serikat. Menurutnya, jika pemerintah merasa perlu memiliki F-16 Block 72 untuk menunjang misi-misi militer, maka pemerintah pasti akan membelinya dari Amerika.
APG-83 Scalable Agile Beam Radar (SABR) AESA for the F-16 (photo : Northrop Grumman)
“Ya tergantung pemerintah. Kalau pemerintah mempunyai anggaran dan itu dibutuhkan angkatan udara dalam menjalankan misi, kenapa tidak,” tutur Eris.
Meski belum berkesempatan mencoba F-16 Block 72, dia menuturkan fisik pesawat Block 72 ini tidak terlalu jauh berbeda dengan generasi sebelumnya.
“Artinya dari segi aerodinamik ini sama. Yang membedakan adalah perlengkapan yang dipasang di pesawat,” kata dia.
Northrop Grumman SABR Radar F-16 Nose Section (photo : Northrop Grumman)
Lebih lanjut, dia berpendapat seorang penerbang pesawat tempur menginginkan peralatan yang dapat mendukung situation awareness seorang penerbang. Salah satu contoh alat yang dibutuhkan oleh penerbang pesawat tempur adalah radar yang mumpuni.
“Sebagai contoh, sensor atau radar. Saya akan nyaman kalau radar ini betul-betul bisa menangkap semua target yang saya lihat di radar. Dan itu bisa saya terjemahkan untuk melakukan misi-misi,” paparnya.
“Dengan kemajuan radar yang sekarang, kalau tidak salah Block 72 ini dilengkapi dengan ES Radar, (yaitu) Electronic Scanning Radar. Ini radar generasi terakhir di mana akurasinya sangat tinggi dan juga bisa mempunyai fitur-fitur yang penerbang butuhkan. Ini menurut saya kemajuan teknologi ada di situ,” tuturnya.
(Kumparan)