Militer.or.id – Indonesia Masih Tertarik Kapal Selam Varshavyanka dari Rusia.
Sebagaimana dirilis RBTH dan RBC, Indonesia masih tertarik untuk memiliki kapal selam Project 636 (Varshavyanka “ si gadis cantik dari Warsawa”).
Hal tersebut dinyatakan oleh Kepala Layanan Federal untuk Kerja Sama Teknik-Militer Rusia (FSMTC) Dmitry Shugayev dalam sebuah wawancara dengan Kommersant.
Shugayev menganggap, keinginan Indonesia ini merupakan “sinyal yang baik”. “Kami telah membahas hal ini dengan mitra dari Indonesia. Saat ini, kami siap untuk membuat model kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Shugayev.
Indonesia saat ini sedang berupaya mengembangkan produksi peralatan militernya sendiri, dan pembelian kapal selam diesel elektrik Varshavyanka class dari Rusia masih terganjal transfer teknologi seperti yang dipersyaratkan Indonesia.
Angkatan Laut Indonesia baru saja menerima kapal selam pertama yang dipesan dari Korea Selatan. Kedatangan kapal selam non nuklir Nagapasa 403 yang termasuk Type HDW 209 Jerman menambah kekuatan dua kapal selam lawas Type 209 yang sudah lama memperkuat Indonesia.
Namun ketiga kapal selam Type 209 termasuk dalam kategori kapal selam ringan. Berbobot 1200 -1400 ton, ketiga kapal selam dilengkapi persenjataan yang kurang kuat bila dibandingkan kapal selam Varshavyanka buatan Rusia.
Varshavyanka dilengkapi persenjataan 18 buah torpedo, 24 ranjau laut, 6 rudal SAM jarak pendek dan sistem rudal anti kapal / serang darat Club-S.
Rusia telah mempertimbangkan kemungkinan untuk memasok kapal selam Varshavyanka (Project 636) untuk Indonesia sejak tahun 2016 lalu. Kapal selam Project 636 yang telah dimodifikasi ini memiliki efektivitas tempur yang lebih tinggi bila dibandingkan kapal selam Kilo Project 877.
RBTH