Militer.or.id – Prototype Senjata Laser Lockheed Martin, Tembak Jatuh Drone.
New Mexico – Lockheed Martin telah mengembangkan senjata laser yang dapat merontokkan drone yang terbang di angkasa. Sistem itu adalah prototype senjata laser ATHENA (Advanced Test High Energy Asset).
Sistem senjata laser Athena dari Lockheed Martin menembak jatuh lima pesawat tidak berawak dengan tingkat keberhasilan 100 persen di White Sands Missile Range, US Army, New Mexico, AS.
Uji coba sistem Advanced Test High Energy Asset (ATHENA) ini dilakukan bulan Agustus terhadap lima pesawat dengan panjang sayap 3,3 meter untuk melihat daya tembak laser 30Kw Accelerated Laser Demonstration Initiative (ALADIN).
Dalam sebuah video yang dikeluarkan oleh Lockheed Martin, tampak buritan pesawat terbakar yang membuat pesawat tak berawak itu jatuh ke darat.
Uji coba ini dirancang untuk menunjukkan bagaimana teknologi laser dapat menghancurkan ancaman udara dari pesawat tak berawak.
ATHENA adalah sistem laser single-mode yang didasarkan pada sistem senjata laser perusahaan Area Defense Anti-Munitions (ADAM) yang menggunakan proses yang disebut Spectrum Beam Combining. Sistem ini merupakan modul serat laser dimana media pembangkit aktif dibuat dari serat optik yang dorong oleh elemen seperti : erbium, ytterbium, atau neodymium. Serat optik yang fleksibel membuat laser dapat memiliki panjang ribuan meter namun mengambil ruang yang sangat sedikit karena dapat digulung seperti tali.
“Tes di White Sands terhadap target udara memvalidasi model laser mematikan buatan kami yang meniru hasil yang telah kami lakukan terhadap target statis di uji yang telah kami lakukan,” kata Keoki Jackson, Chief Technology Officer Lockheed Martin.
“Kami sedang mematangkan teknologi sistem senjata laser, kami membuat agar keseluruhan sistem lebih efektif dan bergerak mendekati senjata laser yang sesungguhnya yang akan memberi perlindungan lebih besar kepada para pasukan tempur kita dengan menaklukkan ancaman yang lebih canggih dari jangkauan yang lebih jauh.”
Lockheed Martin dan Angkatan Darat dan Komando Pertahanan Rudal AS, saat ini melakukan tinjauan terhadap data dari uji coba ini untuk membantu memperbaiki sistem, menghasilkan prediksi model yang lebih baik, dan memperbaiki sistem laser di masa depan. (newatlas.com).