Militer.or.id – Prajurit Kopassus, Bertahan di Bawah Tekanan dan Penderitaan.
Jakarta- Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni mengatakan, tes psikologis yang dilakukan selama ini menjadikan prajurit komando mampu bertahan di bawah tekanan.
“Yang membedakan kalian adalah tes psikologi. Hari ini terbukti kalian mampu bertahan di bawah tekanan dan penderitaan dalam situasi apa pun. Kondisi ini mewujudkan prajurit Komando yang mempunyai sikap mental seorang prajurit sejati yang mempunyai militansi yang tinggi, tahan uji dan pantang menyerah dalam menghadapi situasi sesulit apa pun,” tegas Madsuni saat menutup pendidikan prajurit Komando Angkatan 101 pada Sabtu 23-9-2017 di Pantai Permisan Cilacap Nusakambangan, Jawa Tengah.
Pendidikan yang ditempuh selama 7 bulan ini melalui seluruh rangkaian pendidikan Komando :
- Tahap Basis di Batujajar.
- Tahap Gunung Hutan di Situlembang.
- Tahap Rawa Laut di Cilacap, dengan materi kemampuan menembak, fisik, beladiri, penggunaan senjata tradisionil.
- Pendekatan kepada masyarakat.
Dalam keterangan tertulisnya, Danjen Kopassus menyampaikan bahwa untuk menjadi prajurit Komando tidaklah mudah, sebab sangat beratnya latihan yang harus dijalani oleh setiap siswa Komando.
“Ciri khas Kopassus dalam pembentukan prajurit Komando adalah kebersamaan dengan melepas pangkat dan jabatan. Kebersamaan inilah yang melahirkan jiwa korsa yang tinggi yang akhirnya menjadi modal utama dalam melaksanakan tugas sebagai abdi Negara,” ujar Mayjen TNI Madsuni .
Selain itu, Danjen Kopassus juga mengatakan bahwa kualifikasi yang sudah dicapai, belumlah cukup untuk menjadi prajurit yang mahir dan handal sebab masih banyak lagi kemampuan dan keterampilan yang harus dipunyai sebagai pelengkap pasukan khusus.
“Oleh sebab itu, jangan berpuas diri, tetap pelihara dan tingkatkan kemampuan melalui budaya belajar dan berlatih serta terus mengikuti dinamika perkembangan keadaan di era globalisasi sekarang ini,” ucap Mayjen TNI Madsuni.
Dari 261 orang peserta yang mengikuti pendidikan, 215 orang peserta dinyatakan lulus dan 46 peserta lainnya dinyatakan tidak bisa mengikuti pendidikan sebab kesehatan, mental, dan akademik.
Keluar sebagai siswa terbaik dengan mendapatkan sangkur perak Letda Inf Tri Ageng Widhi Nugroho Akademi Militer 2016, asal Makopassus dari Werving Akmil. Upacara penutupan pendidikan diakhiri dengan pemasangan baret merah dan brevet Komando kepada prajurit Komando yang baru dilantik.
Danjen Kopassus dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS Kopassus turut serta memasangkan brevet dan baret merah kepada siswa yang orang tuanya tidak hadir, diikuti dengan para orang tua siswa pendidikan prajurit Komando. 24/9/2017 (Antara)