Militer.or.id – Rumania Ingin Membeli Sistem Pertahanan Pesisir.
Militer.or.id – Pemerintah Rumania bisa mengambil keputusan minggu ini untuk meminta kementerian pertahanan memulai negosiasi guna membeli sistem sistem rudal pertahanan pesisir mobile yang akan tempatkan dipesisir Laut Hitam.
Seperti yang dilansir dari laman media asal Rumania, Hot News, kontrak Angkatan Darat tersebut diperkirakan mencapai € 137 juta tanpa PPN dan saat ini setidaknya ada empat perusahaan pertahanan utama di dunia yang tertarik.
Memilih jenis rudal anti-kapal untuk baterai pesisir bisa menjadi tonggak yang jauh lebih penting dalam jangka menengah dan panjang, serta juga dapat mempengaruhi proses dukungan lainnya.
Pemerintah dapat mengadopsi keputusan pada hari Selasa, untuk menetapkan prosedur akuisisi Sistem Peluncur Rudal Anti-Kapal Mobile (SIML). Menteri Pertahanan Rumania Mihai Fifor mengatakan pekan lalu bahwa ia ingin menandatangani kontrak tersebut di akhir tahun ini.
Setelah mengadopsi HG, Angkatan Darat Rumania akan memulai proses penawaran dan kemudian bernegosiasi langsung dengan produsen yang dipilih. MApN, membuat draft GD yang diterbitkan untuk konsultasi publik, menyebut rincian bahwa SIML akan dipasok dari negara NATO atau Uni Eropa serta integrasi manufaktur komponen dan pemeliharaan sistem tersebut di negara itu.
MApN memperkirakan biaya untuk program akuisisi tersebut adalah sebesar € 137 juta, dan belum termasuk PPN, yang akan dibayarkan secara bertahap antara 2018 dan 2023.
Apakah modernisasi fregat dan korvet baru akan dilengkapi rudal sejenis?
Saat ini, satu-satunya rudal anti-kapal yang ada di gudang senjata Rumania adalah rudal P-15 Termit buatan Soviet, untuk platform peluncur mobile di pantai. Pemilihan kepada rudal anti-kapal modern jenis baru dari barat adalah elemen strategis.
Dengan demikian, setiap modernisasi kapal Angkatan Laut Rumania dan setiap kapal baru yang akan dibeli atau dibangun, dapat dipersenjatai dengan jenis rudal anti-kapal yang sama.
Sekarang ada prosedur pengadaan lainnya yang bisa terpengaruh oleh empat korvet dan modernisasi dari dua fregat Type 22 yang dibeli dari Inggris 15 tahun yang lalu. Sudah sering dikatakan bahwa rudal anti-kapal yang ada di kapal-kapal ini dapat memiliki tipe yang sama dengan yang ada pada baterai pantai, terutama untuk alasan logistik.
Selain akuisisi korvet baru dan modernisasi fregat Type 22 dengan kontrak sebesar € 1,6 miliar, Rumania juga akan memiliki rencana dalam modernisasi fregat Marasesti, serta kapal-kapal pembawa rudal (NPR) yang semua masih dipersenjatai dengan rudal anti-kapal P-15 Termit buatan Soviet yang membutuhkan modernisasi.
Perusahaan apa saja yang akan bersaing?
Meskipun fase penawarannya akan dimulai setelah Pemerintah mengadopsi GD, mudah untuk mengasumsikan bahwa siapa saja yang mungkin menjadi pesaing untuk berjuang mendapatkan kontrak ini.
MBDA, produsen rudal terbesar asal Eropa, dapat bersaing dengan misil anti-kapalnya, yakni Exocet MM40 Blok 3, sebuah rudal anti-kapal yang mampu menyerang daratan. Rudal Exocet adalah salah satu rudal yang paling dikenal serta banyak digunakan di dunia.
Rudal anti-kapal Exocet MM40 Block 3 juga muncul dalam penawaran dari Fincantierii Italia dan juga Naval Group (dulu DCNS) Prancis dalam prosedur akusisi korvet baru Angkatan Laut Rumania.
Sementara perusahaan Amerika Serikat, Boeing dapat memasuki perlombaan ini dengan menawarkan rudal anti-kapal Harpoon, yang terkenal dan banyak melengkapi angkatan laut di dunia.
Rudal Harpoon tersebut adalah tawaran dari perusahaan Damen, Belanda dalam proses akusisi korvet dan memodernisasi fregat Angkatan Laut Rumania.
Tawaran lainnya bisa datang dari Saab, Swedia dalam kemitraan dengan Diehl Defense, Jerman untuk rudal anti-kapal RBS15 Mk3, yakni rudal anti-kapal yang akan memiliki jangkauan terbesar dari semua serta merupakan salah satu rudal anti-kapal yang paling baru dikembangkan.
Sistem rudal RBS15 Mk3 telah melengkapi Angkatan Laut Jerman, Polandia dan Swedia.
Keuntungan dari RBS15 Mk3 adalah bahwa model yang sama juga akan ditawarkan oleh ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) Jerman yang mengusulkan kelas Brasschweig K130 dalam prosedur untuk mengakuisisi korvet untuk Angkatan Laut Rumania.
Kandidat keempat adalah Kongsberg Norwegia yang menawarkan Naval Strike Missile (NMS), rudal yang akan memiliki keuntungan jauh lebih murah dan dibawah harga dari para pesaing lainnya.
Bagaimanapun, NSM adalah sebuah rudal yang lebih kecil dan hulu ledak dengan sensor infra merah, bukan radar, yang membuat lebih sulit bagi musuh untuk mendeteksi. Tapi, kelemahan tanpa radar dan hanya mengandalkan penggunaan sensor infra-merah dapat menjadi masalah dalam kondisi cuaca yang berbeda, meskipun Kongsberg mengatakan bahwa rudal itu dapat digunakan disegala kondisi cuaca.
Kelemahan lain dari NSM adalah bahwa rudal itu tidak termasuk pada salah satu usulan kapal yang terlibat dalam proses akuisisi korvet dan modernisasi fregat Angkatan Laut Rumania.