Militer.or.id – AS Peringatkan Filipina Jangan Beli Alutsista Rusia.
Militer.or.id – Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis memperingatkan Filipina agar tidak membeli peralatan militer dari Rusia, dengan mengatakan bahwa rencana tersebut tidak akan membantu aliansi mereka yang telah berlangsung lama, menurut Anadolu Agency.
Menegaskan komitmennya bahwa Filipina adalah sekutu pertahanan terkuat, Asisten Menteri Pertahanan untuk Keamanan Asia dan Pasifik, Randall Schriver, mengunjungi Filipina untuk bertemu dengan pejabat pertahanan dan militer Filipina.
“Saya pikir mereka [Filipina] harus berpikir dengan hati-hati tentang rencana itu”, kata Schriver seperti dikutip oleh media lokal.
Sebelumnya, Kantor Berita Filipina menyebutkan bahwa Angkatan Laut Filipina (PN) dan Angkatan Laut Rusia kini sedang mendiskusikan syarat-syarat perjanjian untuk memperluas kerjasama pada pengadaan kapal selam diesel-listrik dari Moskow.
“Jika mereka [Filipina] melanjutkan pembelian peralatan militer Rusia, saya tidak berpikir itu adalah hal yang bermanfaat bagi aliansi dan pada akhirnya, saya kira kita bisa menjadi mitra yang lebih baik daripada yang bisa dilakukan oleh Rusia ke Filipina”, tambah Schriver.
Schriver mencatat bahwa rencana Filipina tersebut tak hanya berarti membeli senjata tetapi juga soal investasi dalam suatu hubungan antara Filipina dan AS. Washington juga meyakinkan Manila tentang dukungan mereka jika terjadi konflik di Laut China Selatan pecah.
“Kita akan menjadi sekutu yang baik dan kami akan membantu Filipina menanggapi [persoalan tersebut] dengan tepat”, katanya.
Schriver juga mengomentari laporan terbaru tentang pesawat Angkatan Laut AS yang terbang di atas Laut China Selatan dan diusir paksa oleh militer Tiongkok.
“Kami akan terbang, berlayar dan beroperasi di mana hukum internasional mengizinkannya”, kata Schriver. “Kami tidak akan mengizinkan mereka untuk menulis ulang aturan atau mengubah hukum internasional”.
Selain membahas tentang Laut China Selatan, Schriver dan pejabat Filipina juga turut mendiskusikan tentang hubungan pertahanan dan militer bilateral, kontra-terorisme, serta rencana AS untuk mendukung modernisasi Angkatan Bersenjata Filipina.