Dalam dekade terakhir Perang Dingin, MiG-31, yang oleh NATO dijuluki Foxhound telah memunculkan mistis tertentu bagi Barat. Sebuah foto udara dari pesawat tempur berkecepatan tinggi akan muncul dalam publikasi penerbangan, bersama dengan spekulasi tentang kemampuannya. Tetapi tidak pesawat Soviet lain seperti MiG-29 dan Su-27, Foxhound tidak pernah muncul secara jelas bahkan sampai Perang Dingin selesai.
Alasannya sederhana, MiG-31 dibangun untuk menjadi pencegat pertahanan dalam negeri. Pesawat tidak diekspor ke negara lain atau digunakan dalam pertempuran. Moskow mempertahankan ratusan pesawat di dalam negeri sebagai bagian dari jaringan pertahanan udara berlapis , dan akan terus melakukannya selama bertahun-tahun yang akan datang.
Foxhound muncul sebagai upaya untuk meningkatkan pendahulunya MiG-25 Foxbat yang tidak begitu memuaskan. Pesawat dua mesin Foxbat memang tetap menjadi pesawat tempur tercepat yang pernah dilahirkan. Pesawat mampu mencapai kecepatan lebih dari Mach 3 dan terbang pada ketinggian bingga 70.000 kaki untuk melawan pembom supersonic AS XB-70 Valkyrie yang akhirnya tidak pernah masuk ke seri produksi.
Foxbat menikmati reputasi yang menakutkan bagi penerbang barat hingga pembelot Soviet Victor Belenko menerbangkan salah satu pesawat ke Jepang pada tahun 1976, yang memungkinkan Pentagon untuk mempelajari pesawat ini. Kesimpulannya Foxbat tidak semenakutkan yang dikira.
Foxbat tidak memiliki kemampuan manuver yang memadahi dan akan kedodoran untuk mempertahankan kecepatan supersonik di ketinggian rendah. Selain itu, pesawat memang bisa mencapai Mach 3 tetapi harus dengan membakar mesin melampaui toleransi panas mereka. Sesuatu yang sangat berisiko.
Setelah pembelotan itu, MiG-25 mulai dijual untuk ekspor, sementara Uni Soviet fokus untuk membangun penggantinya yang lebih ampuuh. Moskow tidak lagi hanya khawatir dengan pembom kecepatan tinggi ketinggian tinggi, tetapi juga rudal jelajah ketinggian rendah yang bisa menyusup melalui celah-celah di radar pertahanan.
Semua itu menjadikan dasar pengembangan Super Foxbat, yang disebut sebagai MiG-31. Berbeda dengan pendahulunya, MiG-31 memiliki kru Weapon System Officer (WSO) di kursi belakang. Dia bertugas untuk mengoperasikan radar Passive Electronically Scanned Array (PESA) besar Zaslon S-800. Radar ini memiliki jangkauan maksimum 125 mil dan mamu untuk melihat ke bawah guna mendeteksi dan menargetkan pesawat yang terbang rendah, yang pada saat itu masih sulit dilakukan oleh pesawat lain.
Inti dari persenjataan Foxhound adalah rudal jarak jauh baru R-33 yang oleh NATO diberi kode AA-9 Amos. R-33 Soviet dianggap setara dengan rudal AIM-54 Phoenix yang digunakan oleh F-14 US Navy. Rudal besar dipandu radar yang dipasang di bawah perut MiG-31 dan memiliki rentang hingga 75 mil .
Radar Foxhound memungkinkannya untuk mendeteksi empat pesawat secara bersamaan. Empat sampai enam rudal jarak pendek dan menengah tambahan dapat dipasang di bawah sayap. Berbeda dengan Foxbat, Foxhound juga dipersenjatai dengan meriam 23 milimeter.
MiG-31 mempertahankan kinerja ketinggian tinggi Foxbat, meskipun dengan kecepatan lebih rendah yakni pada Mach 2,83. Tetapi kecepatan ini masih lebih cepat dibandingkan pesawat tempur barat hingga saat ini.
Lebih penting lagi, pesawat itu bisa terbang hingga Mach 1,23 di ketinggian rendah yang tidak mampu dilakukan MiG-25. Kemampuan ini membuat pesawat ideal untuk memburu rudal jelajah darat yang terbang rendah.
Meskipun demikian, Foxhound tidak memiliki kemampuan manuver tinggi dan tidak dapat dengan aman menarik lebih dari 5G saat terbang supersonik. Hal ini menjadikan MiG-31 tidak akan mampu bertarung jarak dekat dengan pesawat tempur kontemporer dari barat seperti F-15. Tetapi Foxhound memang tidak dirancang untuk itu. Pesawat ini dibangun untuk menutup ruang udara dari penyusup pada kecepatan tinggi, menembakkan rudal dan melarikan diri. Jika ada pertarungan jarak dekat, pastilah akan ditangani oleh jet tempur lain seperti keluarga Flanker yang memang memiliki kemampuan tinggi dalam dogfight.
Next: Melawan Blackbird dan Terus Dikembangkan
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.