Industri pertahanan Rusia, KRET, mengaku telah mengembangkan prototipe sistem radar fotonik atau photonic radar. Saat ini mereka sedang membangun sistem tersebut dalam skala penuh.
Dilansir dari laman Viva (26/ 11), KRET menyebutkan bahwa radar ini akan diinstal di jet tempur siluman Su-57 dan pesawat tanpa awak atau drone, pada tahun 2020.
Radar fotonik mampu menyediakan pencitraan gelombang radio ketika sebuah gambar memiliki detail yang lebih besar.
Menurut Penasehat Utama dan Wakil Kepala Eksekutif KRET, Vladimir Mikheyev, sebuah radar fotonik menggantikan sirkuit elektronik lama radar konvensional dengan laser dan kemudian menghasilkan sinyal frekuensi radio berkualitas tinggi.
“Radio-fotonik pada radar mampu ‘melihat’ lebih jauh dari radar yang ada,” kata Mikheyev, seperti dikutip dari situs Military Aerospace, Senin, 26 November 2018.
Ia melanjutkan, radar fotonik tetap menggunakan gelombang radio untuk menemukan obyek seperti sistem konvensional. Tapi, fungsi laser di sini berfungsi untuk menjangkau frekuensi hingga ratusan Ghz.
“Saat ini radar laut dan kontrol lalu lintas udara biasanya beroperasi dalam kisaran 1-12 gigahertz,” ungkap Mikheyev.
Ia juga mengklaim bahwa efisiensi radar ini mencapai 70 persen, atau lebih tinggi dari radar konvensional yang hanya memiliki efisiensi sekitar 40 persen.
Selain Rusia, Italia sudah mengembangkan lebih dahulu radar fotonik. Pada 2014, Italia mengembangkan apa yang dinamakan sistem radar koheren pertama yang sepenuhnya berbasis fotonik atau PHOtonic-based full DIgital Radar (PHODIR).
Editor: ()
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.