Rusia terus memperkuat militernya di Crimea setelah ketegangan di Selat Kerch Minggu lalu. Setelah mengirim sejumlah senjata canggih termasuk sistem pertahanan pesisir Bal, Rusia juga menggeser sistem pertahanan udara Pantsir-S ke wilayah tersebut.
“Sistem pertahanan udara [Pantsir-S] terbaru telah memasuki layanan di antara unit rudal anti-pesawat dari Distrik Militer Selatan yang dikerahkan di Crimea sebagai bagian dari program untuk melengkapi kembali pasukan distrik,” kata layanan pers Distrik Militer Selatan Jumat 30 November 2018.
Penempatan, yang terjadi setelah latihan Pantsir-S di situs uji Kapustin Yar, mengikuti batalyon keempat sistem rudal S-400 yang dimasukkan ke dalam dinas aktif di kota Dzhankoy, Crimea dekat perbatasan dengan Ukraina. Awal pekan ini, baterai S-400 dikerahkan di dekat kota Crimean, Feodosia, Sevastopol, dan Yevpatoria.
Penyebaran Pantsir-S dan S-400 dilakukan setelah tiga kapal Ukraina ditangkap Rusia karena dituduh melanggar perairan teritorial Rusia saat melintasi Selat Kerch, pintu masuk ke Laut Azov, tanpa izin Rusia.
Ukraina menuduh tindakan Rusia itu sebagai agresi dan segera memberlakukan darurat militer. Ukraina juga mendesak komunitas internasional untuk bersikap pada Rusia.
Sistem Pantsir-S menawarkan teknologi pertahanan udara terbaru dengan menggunakan radar array bertahap untuk akuisisi dan melacak target.
Sistem ini dipersenjatai dengan sepasang meriam otomatis 2AQ38M 30 mm dan hingga dua belas rudal 57Eb-E yang mampu mencapai target hingga 20 kilometer dan di ketinggian hingga 15 kilometer.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.