MILITER.OR.ID, WASHINGTON – Intelijen AS Menyebut Korut Mungkin Tidak Akan Serahkan Senjata Nuklir. Hal ini diungkap Intelijen Amerika Serikat bahwa Korea Utara tidak mungkin menyerahkan senjata nuklir mereka sepenuhnya. Dihadapan para anggota Senat AS, Direktur Intelijen nasional, Dan Coats beserta petinggi lainnya memaparkan, bahwa kepemilikan senjata nuklir sangatlah penting bagi keberadaan rezim Korut.
Dijadwalkan bahwa Presiden AS Donald Trump akan bertemu Pemimpin Korut ,Kim Jong Un pada Februari ini. Langkah ini merupakan pertemuan kedua setelah mereka bertatap muka di Singapura, Juni 2018 lalu. Hal tersebut guna merundingkan denuklirisasi di Semenanjung Korea. Laporan intelijen yang bertajuk “Tinjauan Ancaman Dunia” tersebut juga menyorot pada berkembangnya ancaman dari China dan Rusia. Dikarenakan kedua negara tersebut mempunyai kemampuan “mata-mata siber” canggih yang mungkin akan digunakan untuk mempengaruhi pemilihan AS 2020.
Dilain sisi, laporan tersebut juga menerangkan mengenai Iran yang saat ini sedang membuat senjata nuklir, hal ini diduga bisa mengancam kepentingan AS di masa mendatang. Pada sesi dengan pendapat di Senat, Direktur CIA, Gina Hapel, menyimpulkan bahwa Iran secara teknis mematuhi perjanjian nuklir 2015 meski AS menarik diri.
Keputusan dari penarikan AS dari perjanjian tersebut dibuat ileh Trump pada 2018 lalu guna mengekang ambisi nuklir Iran. Dengan tujuan tersebut, Trump juga memberikan perintah terkait pengetatan sanksi terhadap Iran. Sedangkan menurut laporan intelijen, kelompok ISIS sudah dikalahkan walau Trump menuturkan sebaliknya.
Cukup sekian untuk Berita Militer Terkini yang bisa militer.or.id laporkan.