Dengan tubuh baru yang lebih besar tersebut, Gripen E/F mempunyai MTOW sekitar 16.5 ton, bandingkan dengan pendahulunya yang hanya 14 ton saja. Karena ukuran tubuhnya membengkak, Gripen baru juga memiliki kapasitas bahan bakar yang 40% lebih banyak dari Gripen C/D. Hal ini membuatnya memiliki jarak jangkau lebih jauh lagi.
Untuk mesinnya, kembali pilihan jatuh ke mesin buatan Amerika yang menjadi tenaga dari F/A-18E/F, GE F414. Dengan mesin ini, Gripen dengan konfigurasi senjata minimal bisa melakukan supercruise, terbang di kecepatan Mach 1.2 tanpa menyalakan afterburner.
Gripen E/F saat ini memang produk utama yang dipasarkan oleh SAAB ke pasar pasar potensial yang tersedia. Namun menurut SAAB, mereka juga bisa saja menjual Gripen versi C/D dengan modifikasi kemampuan avionik yang setara dengan versi E/F. Hal ini bisa dilakukan karena SAAB masih punya airframe Gripen lawas di inventorinya.
Jadi SAAB, Gripen mana yang ditawarkan untuk TNI AU? Gripen E/F Next Generation atau Gripen C/D lawas on steroid?
2 Comments