Militer.or.id – Koarmabar Operasi SAR Korban Tabrakan Kapal Tanker.
Jakarta – Unsur-unsur Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) melaksanakan operasi search and rescue (SAR) dalam peristiwa tabrakan antara kapal tanker MV Kartika Segara berbendera Indonesia dengan Kapal Keruk JBB DE Rong 19 berbendera Dominican Republic, di Selat Singapura, Rabu, 14/9/2017.
Operasi SAR berawal dari informasi International Labour Organization (ILO) Singapura yang menginformasikan bahwa telah terjadi tabrakan antara kapal tanker MV Kartika Segara berbendera Indonesia dengan Kapal Keruk JBB DE Rong 19 berbendera Dominican Republic pada posisi 01° 11’ 12’’ U – 103° 49’ 50’’ T di perairan Selat Singapura pada jarak 2,7 Nm barat laut Pulau Tolop wilayah Indonesia.
Menindaklanjuti insiden tabrakan kapal tersebut, Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., memerintahkan Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Koarmabar Laksamana Pertama TNI Bambang Irwanto, M.Tr (Han)., untuk mengerahkan KRI Krait-827, KRI Pulau Rangsang-727 dan KAL Welang serta pesawat udara jenis helly NV 409 yang berada dibawah kendali operasi Guskamla Koarmabar untuk melakukan pencarian korban serta melaksanakan deteksi kemungkinan terjadinya oil spill atau tumpahan minyak di perairan lokasi kejadian tabrakan kedua kapal tersebut.
UPDATE: 2 bodies recovered after dredger-tanker collision in Singapore waters, says MPA https://t.co/5dOzs86BOD pic.twitter.com/99nNkkJ6Ln
— Channel NewsAsia (@ChannelNewsAsia) September 13, 2017
Dalam peristiwa tabrakan tersebut, Kapal Keruk JBB DE Rong 19 yang diawaki 12 orang anak buah kapal (ABK) mengalami kerusakan yang cukup parah. Dari ke 12 orang ABK tersebut, tujuh ABK warga negara Tiongkok berhasil selamat, sedangkan lima ABK yang terdiri dari empat warga negara Tiongkok dan satu warga negara Malaysia dinyatakan hilang.
KRI Krait-827, KRI Pulau Rangsang-727 dan KAL Welang serta pesawat udara jenis helly NV 409 bersama unsur SAR lainnya masih terus melakukan pencarian ke lima korban ABK yang belum ditemukan dengan menyisir perairan Selat Singapura hingga Selat Malaka.(Dispen Koarmabar).