Militer.or.id – Pengawal Presiden Filipina Tewas Ditembak.
Manila – Seorang anggota unit pengawal Presiden Filipina Rodrigo Duterte ditembak mati pada hari Selasa, 26/9/2019 namun Presiden Duterte berada jauh saat insiden terjadi dan kepala tim keamanannya mengesampingkan adanya pengkhianatan.
Tembakan misterius yang terjadi hari Selasa pagi di markas Presidential Security Group (PSG), Malacanang Park, diperlakukan sebagai insiden terisolasi dan tindak terorisme telah dikesampingkan, kata komandan PSG Lope Dagoy.
Mayat penjaga PSG berusia 37 tahun itu ditemukan oleh istrinya di tempat tinggalnya pada pukul 08.50 pagi. Dia meninggal karena luka tembakan tunggal di dada.
“Kami mengesampingkan tindak pengkhianatan,” kata Dagoy kepada wartawan.” “Tentu, tidak ada pengkhianatan.”
Keberadaan Duterte tidak diketahui. Presiden yang lincah itu tidak terlihat di depan umum pada hari Senin dan sebelum itu berada di kota kelahirannya di selatan Davao, selama beberapa hari.
Ketika ditanyai selama briefing reguler tentang keberadaan Duterte pada saat penembakan tersebut, juru bicara Ernesto Abella mengatakan, “Kami tidak memiliki informasi mengenai hal itu.”
Duterte terkenal tidak dapat diprediksi dan sering menyebabkan kebingungan dengan perubahan mendadak pada jadwal publiknya yang ramai, yang biasanya dimulai pada sore hari dan bisa terlambat sampai empat jam, seringkali karena pidatonya yang panjang dan tidak ditulis.
Dia biasanya menghabiskan akhir pekannya di Davao City, kadang dimulai pada hari Kamis dan tidak kembali ke Manila sampai Senin atau hari kemudian.
Dia dijadwalkan menghadiri beberapa acara publik di Manila pada Selasa malam.
Taman Malacanang dekat dengan kediaman Duterte di Bahay ng Pagbabago residence, terpisah oleh sungai Pasig dari istana Malacanang.
Komandan PSG Lope Dagoy mengatakan polisi sedang menyelidiki penembakan tersebut dan PSG tidak ingin berspekulasi mengenai keadaan tersebut. Dia menyampaikan duka cita kepada keluarga prajurit yang tewas. (Reuters).