Militer.or.id – AS Dukung “Langkah Awal” Saudi dalam Kemelut Yaman.
Washington, Militer.or.id – Amerika Serikat pada Jumat 24 November 2017 menyambut “langkah awal” Arab Saudi, yang membuka kesempatan bagi bantuan kemanusiaan untuk mencapai Yaman, dan menyerukan perundingan terkait perang di negara tersebut.
Pasukan gabungan, yang memerangi gerakan Houthi dukungan Iran pada Rabu 22 November 2017 di Yaman, mengatakan langkah tersebut akan memberikan kesempatan bagi pengiriman bantuan melalui pelabuhan Hodeidah di laut Merah dan Salif serta melalui penerbangan Perserikatan Bangsa-Bangsa menuju Sanaa, setelah lebih dari 2 minggu penutupan jalan menuju Yaman.
Sekitar 7 juta orang berada dalam jurang kelaparan di Yaman dan kelangsungan hidup mereka bergantung pada bantuan dunia. “Penerapan penuh dan segera dari langkah itu adalah langkah awal dalam memastikan persediaan bahan makanan, obat dan bahan bakar terhadap warga Yaman.
Badan bantuan di garis depan penanggulangan bencana kemanusiaan itu dapat melakukan pekerjaan penting mereka,” kata Gedung Putih dalam pernyataan. “Kami menantikan langkah tambahan yang akan memudahkan arus pengiriman barang kemanusiaan dan perdagangan yang tidak terbatasi, dari semua pelabuhan masuk ke titik yang membutuhkan,” tambahnya.
Juru bicara PBB mengatakan bahwa pasukan sekutu pimpinan Saudi telah memberikan perizinan kepada PBB untuk melanjutkan penerbangan bagi pekerja bantuan ke wilayah ibu kota Yaman, yang dikuasai Houthi, pada Sabtu 25 -11- 2017 . Pada Rabu 22 11- 2017, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson meminta Arab Saudi untuk mengurangi tindakan penutupan jalan menuju Yaman.
Pasukan gabungan dukungan AS menutup jalan udara, darat dan laut pada 6 November 2017, dalam sebuah langkah untuk menghentikan arus pengiriman senjata kepada gerakan Houthi dari Iran. Tindakan tersebut dilakukan setelah Arab Saudi mencegat sebuah peluru kendali yang ditembakkan menuju Riyadh. Iran membantah memasok senjata untuk gerakan Houthi.
Gedung Putih mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung Arab Saudi dan negara mitra teluknya dalam melawan pasukan Penjaga Revolusi Iran dan menumpas pelanggaran hukum internasional.
Pasukan pimpinan Saudi membidik Houthi dalam serangannya sejak pemberontak itu merebut sejumlah daerah di Yaman pada tahun 2015, termasuk ibu kota Sanaa, yang memaksa Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi melarikan diri. (Antara/Reuters).