Militer.or.id – Northrop Mengincar Proyek Jet Tempur F-3 Jepang.
Militer.or.id – Northrop Grumman Corp mengincar proyek jet tempur Jepang yang dapat berhadapan dengan Lockheed Martin Corp, menurut tiga narasumber, hampir 3 dekade setelah kekalahan kompetisi serupa untuk membangun jet tempur siluman canggih untuk Angkatan Udara AS, seperti dilansir dari laman Reuters.
“Northrop tertarik”, kata salah satu narasumber, yang memiliki pengetahuan langsung tentang rencana tersebut. Northrop telah menanggapi permintaan informasi (RFI) dari Jepang dan juga telah mengadakan pembicaraan awal dengan para pejabat industri pertahanan Jepang, katanya.
Northrop Grumman telah menyediakan dengan menu teknologi yang dapat berkontribusi pada proyek jet tempur generasi berikutnya F-3 Jepang, tetapi belum menyerahkan proposal khusus kepada Jepang, kata sumber tersebut.
Sumber-sumber menolak untuk diidentifikasi karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Tawaran perusahaan akan bersaing dengan proposal Lockheed Martin yang mencakup desain jet tempur siluman hibrida berdasarkan F-35 Lightning II dan F-22 Raptor. F-22 ini mengalahkan demonstran YF-23 Black Widow buatan Northrop untuk memenangkan kontrak Fighter Taktis Tingkat Lanjut AS yang menguntungkan pada tahun 1991.
F-22 dilarang untuk diekspor dan hanya digunakan oleh Angkatan Udara AS. Namun Jepang telah memesan sebanyak 42 unit F-35 untuk meng-upgrade jet tempur yang telah menua yang desainnya berasal dari tahun 1970-an. Jepang telah berencana untuk menambah pesanan itu, termasuk pembelian versi lepas landas dan pendaratan vertikal (VTOL) yang cocok untuk operasi dari kapal induk.
Northrop Grumman belum berkomentar mengenai hal ini.
Baik Northrop Grumman dan Lockheed Martin akan membutuhkan persetujuan pemerintah AS untuk menawarkan teknologi sensitif pesawat tempur ke Jepang.
KEMITRAAN ASING
Tokyo juga mencari penawaran dari Boeing Co, pembuat F/A-18E/F Super Hornet, serta telah mengeluarkan rencana tentang kemungkinan kerjasama pertahanan Eropa, ini termasuk BAE Systems PLC, yang merupakan anggota terkemuka dari konsorsium yang membangun pencegat Typhoon Eropa.
Perusahaan Inggris juga telah menyediakan daftar teknologi yang dapat berkontribusi kepada Kementerian Pertahanan Jepang, kata sumber industri pertahanan keempat.
Membawa mitra asing akan memungkinkan Jepang untuk memecah biaya pengembangan, yang diperkirakan sekitar $ 40 miliar, dan memberikannya akses kepada teknologi yang seharusnya dikembangkan dari nol.
Tokyo, bagaimanapun, ingin memastikan bahwa perusahaan Jepang menyediakan avionik dan perangkat keras penerbangan untuk F-3, yang meliputi sistem komunikasi dan navigasi, radar, dan mesin yang sedang dikembangkan oleh IHI Corp.
Pemerintah Jepang hingga saat ini telah mengeluarkan tiga RFI untuk F-3 dan mengirim surat kepada pemerintah Inggris dan Amerika Serikat yang menguraikan persyaratannya secara lebih rinci, menurut narasumber.