Berusaha menyaingi teknologi AS, China meluncurkan drone dan pesawat tanpa pilot yang dilengkapi dengan senapan AK-47 ke pasaran. Pesawat tanpa awak baru itu menambah armada China yang telah beraksi di pertempuran di Timur Tengah.
Drone tampak dipamerkan di antara jet tempur, rudal, dan perangkat keras militer lainnya dalam Airshow China, seperti dilaporkan AFP (10/11).
Dilansir dari laman I News (10/ 11), Drone dengan sayap delta tampak menarik banyak perhatian, menyoroti produksi pesawat nir awak canggih buatan China yang makin berkembang untuk menyaingi armada militer raksasa milik AS.
Pesawat nir awak CH-7 berwarna abu-abu, yang diluncurkan di pameran tersebut, memiliki panjang sebesar lapangan tenis dengan lebar sayap 22 meter. Pesawat ini dapat terbang dengan kecepatan lebih dari 800 km / jam pada ketinggian 13.000 meter.
“Kami yakin dengan produk ini, klien akan cepat menghubungi kami,” kata Shi Wen, kepala teknik drone seri Caihong di Aerospace Science and Technology Corp. (CASC).
Penerbangan perdana CH-7 dijadwalkan berlangsung pada akhir tahun depan.
Shi menyebut CASC saat ini memiliki klien di sekitar 10 negara. Namun dia enggan menyebutkan siapa saja klien CASC tersebut.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.