Militer.or.id – Apa yang baru pada LST KRI Teluk Lada TNI AL?.
Militer.or.id – Akhir bulan lalu, Indonesia resmi mengumumkan peluncuran kapal pendarat tank (LST) baru dalam upacara yang dihadiri oleh pejabat tinggi dan perwakilan.
Acara tersebut menandai kemajuan dalam salah satu platform yang dibangun Indonesia sebagai bagian dari upaya modernisasi militer yang lebih luas, serta tantangan untuk menjadi yang terdepan di Asia Tenggara, seperti dilansir dari laman The Diplomat.
Indonesia telah lama terlibat dalam upaya untuk memperkuat kapabilitas maritim untuk mengatasi berbagai tantangan domestik dan asing, sebagai pengakuan atas realitas yang masih sulit untuk dicapai dalam tugas-tugas dasar seperti memantau dan mengamankan garis pantai terpanjang kedua di dunia.
Jakarta ingin terus meningkatkan industri pertahanan dalam negeri yang berkembang di Indonesia, tetapi juga meningkatkan kemampuannya, dengan memadukan tantangan itu.
Bagian dari pengembangan itu termasuk Landing Ship Tank (LST) untuk Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL). Meskipun Indonesia sudah memiliki sejumlah kapal yang beroperasi, termasuk KRI Teluk Bintuni yang mampu membawa tank tempur utama Leopard, namun tetap berupaya untuk membangun lebih banyak lagi. Rencana awal adalah untuk 12 kapal LST baru yang dipesan secara bertahap dari waktu ke waktu.
Pada tanggal 28 Juni 2018, Indonesia secara resmi mengumumkan peluncuran LST baru dalam perkembangan terakhir. Pembuat kapal Indonesia PT Daya Radar Utama (DRU) telah meluncurkan kapal di fasilitas perusahaan di Bandar Lampung.
KRI Teluk Lada, yang memiliki panjang 117 meter, lebar 16,4 meter dan tinggi 7,8 meter, menawarkan kecepatan maksimum 16 knot dan kemampuan jelajah hingga 6.240 mil laut. LST baru telah dirancang untuk membawa tidak hanya tank, tetapi juga helikopter bersama dengan awak mereka dan ratusan pasukan pendukungnya.
Peluncuran kapal itu disaksikan oleh beberapa pejabat Indonesia termasuk Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Siwi Sukma Adji dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Dalam sambutannya pada saat peluncuran, Ryacudu menyebut bahwa pengembangan LST itu sebagai sumber kebanggaan bagi Angkatan Laut Indonesia, militer dan negara.
Pada saat yang sama, Ryacudu juga menekankan perlunya pemeliharaan kapal yang benar dan pertanggungjawaban kepada seluruh masyarakat Indonesia. Meski faktor-faktor ini sering terlewat dalam berita utama tentang kemampuan baru, mereka tetap merupakan tantangan utama bagi masa depan upaya modernisasi pertahanan Indonesia.