Samarinda, Militer.or.id – Garuda Indonesia berkemungkinan menambah penerbangan di Bandar Udara Adji Temunggung Pranoto (APT) Samarinda, Kalimantan Timur, setelah baru saja membuka rute baru di bandara tersebut, dirilis Antara, Selasa 20-11-2018.
Maskapai itu memulai penerbangan komersial perdana rute Jakarta-Samarinda, Samarinda-Jakarta dengan menggunakan pesawat Boeing 737 pada Selasa 20-11-2018 di bandara yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
General Manager PT Garuda Indonesia Kantor Cabang Balikpapan, Boydike Kussudiarso kepada pers mengatakan, tingkat pengisian penerbangan perdana Garuda Indonesia dari dan ke Bandara APT Pranoto, sangat baik.
“Penumpang sesuai dengan kapasitas pesawat. Ini menandakan rute ini memang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Samarinda,” katanya. Saat ini, kata Boy, rute penerbangan baru Garuda tersebut masih melayani penerbangan sekali dalam sehari, sehingga dengan antusias yang tinggi tersebut akan ditambah frekuensinya menjadi dua kali dalam sehari.
“Kalau kami lihat antusiasnya memang perlu ada penambahan minimal menjadi dua kali dalam sehari,” kata Boy. Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa Garuda Indonesia juga akan menjajaki penerbangan dengan rute ke Bandara lainnya.
Namun demikian, lanjut Boy untuk pembukaan rute baru tentunya memerlukan proses, terutama ketersediaan slot penerbangan di bandara tujuan. “Untuk Samarinda-Surabaya mungkin baru tahun depan, seban harus ada pairing antara Bandara APT Pranoto dengan bandara yang dituju. Misalnya masih ada tidak slotnya di Bandara Juanda Surabaya,” katanya.
Boy membantah bahwa pembukaan rute baru di APT Pranoto tersebut bakal mengggusur penumpang Garuda Indonesia dengan tujuan yang sama dari Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan.
Ia mengatakan adanya penerbangan langsung ke Jakarta dari Balikpapan maupun Samarinda, akan membentuk segmen penumpang. Seperti halnya yang terjadi pada Bandara Adi Soetjipto Yogyakarta dan Bandara Adi Soemarmo, Solo yanh juga saling berdekatan.
“Di Solo dan Yogyakarta, kedua Bandaranya sama-sama hidup. Airlines juga kan punya strategi masing-masing,” ujar Boy.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.